Kamis, 11 April 2013

Kartu Jamkesmas Tak Berlaku Lagi, 30 PENDERITA GAGAL GINJAL DI LEBAK PANIK LEBAK- Sedikitnya 30 orang penderita gagal ginjal di Kabupaten Lebak terancam gagal mendapatkan pengobatan melalui layanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Pasalnya, kartu Jamkesmas yang telah lama menjadi tumpuan pengobatan penyakit mereka, sebab kini pasca validasi data Jamkesmas 2013, kartu Jamkesmas mereka dinyatakan tidak berlaku lagi. “Terus terang kami panik pak, dulu kartu Jamkesmas kami bisa di pakai jaminan, tatkala kami butuh pengobatan. Tapi, setelah ada pendataan ulang, justeru kartu jamkesmas ini tak lagi berlaku, lalu bagaimana dengan rutinitas cuci darah yang harus kami lakukan seminggu dua kali,” dikatakan Ny. Enok, seorang penderita gagal ginjal, warga Cibuah Jami Kecamatan Warunggunung, . Dituturkannya, bahwa jika sampai batas waktu akhir Maret tahun ini, kartu Jamkesmas miliknya tetap dinyatakan tidak berlaku, maka secara otomatis dirinya akan kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Artinya, lanjut Enok, dirinya hanya dapat pasrah sekalipun ajal harus menjemputnya, sebab faktor ketidak mampuan secara materi lah, yang menjadikannya pasrah dalam menerima nasib atas penyakit yang telah lama diidapnya. Sebab, jangankan untuk biaya pengobatan rutin, untuk memenuhi makan sehari-haripun dirinya merasa kekurangan. “Jika sampai akhir Maret ini, data Jamkesmas kami belum juga diperbaharui. Maka, secara otomatis saya hanya dapat pasrah, sebab jangankan untuk mengobati penyakit gagal ginjal ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun saya kesulitan,” keluhnya. Sementara itu, H. Haerudin, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, menegaskan, bahwa pasca adanya pendataan ulang yang dilakukan Departemen Kesehatan pusat. Menurutnya, kondisi pendataan itu justeru marak menuai masalah, khususnya yang terjadi pada pemegang kartu Jamkesmas di Kabupaten Lebak. “ Lihat saja, Ny Emut adalah salah satu korban dari kekurang beresan pendataan yang dilakukan Depkes pusat. Kami dari Dinkes Lebak, sejauh ini sama sekali tidak dilibatkan,” ujarnya.

Rabu, 15 Agustus 2012

Kepala Adm PTPN VIII Kebun Bojongdatar Akui Keberhasilan Pembangunan Kabupaten Lebak

Kawasan PTPN VIII Kebun Bojongdatar yang berlokasi di Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak Provinsi Bante, sekitar 30 kilometer dari Kota Rangkasbitung merupakan daerah perbatasan antara Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang. Kawasan PTPN VIII Kebun Bojongdatar tersebut sebagian masuk daerah Kabupaten Lebak dan sebagian masuk Kabupaten Pandeglang Kepala Administrasi (Adm) PTPN VIII Kebun Bojongdatar, Kastoyo, saat ditemui Multatuli News diruang kerjanya belum lama ini mengatakan, kebun Bojongdatar memiliki 640 hektare. Semula jalan sepanjang 5 kilometer antara perapatan Mencos sampai perkantoran, kondisinya sangat memprihatinkan. “Jalan itu sangat memprihatinkan, janganpun dilalui kendaraan roda empat, oleh kendaraan roda dua pun sulit dilalui,” Kata Kastoyo. Namun, lanjut Kastoyo, dengan Program percepatan pembangunan di Kabupaten Lebak di kepemimpinan H. Mulyadi Jayabaya, kini jalan tersebut kondisinya cukup baik, sehingga masyarakat umum yang memiliki kendaraan baik roda empat dan roda dua selalu mengendarai jalan tersebut. “Saya, atas nama masyarakat Bojongdatar mengucapkan terimakasih kepada Bupati Lebak, H. Mulyadi Jayabaya, atas karya nyatanya dalam percepatan pembangunan demi kepentingan masyarakat umum dalam upaya meningkatkan perekonomian warga,” kata Kastoyo. AJAT

KBM SMPN Satu Atap II Rangkasbitung Semakin Meningkat

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi masa depan anak demi kepentingan Nusa Bangsa, Negara dan Agama. Hal itu dijadikan motivasi di Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) di SMPN Satu Atap II Rangkasbitung yang kini semakin meningkat. Kepala SMPN Satu Atap II Rangkasbitung, H. Abdus Subkani ketika ditemui Multatuli News diruang kerjanya belum lama ini mengatakan, SMPN Satu Atap II Rangkasbitung yang berlokasi di Karang Tanjung Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak didirikan pada tahun 2009, sekitar 7 kilometer dari Kota Rangkasbitung melewati jembatan gantung. “Walaupun jalan menuju sekolah kami melewati jembatan gantung, tapi para guru dan siswa tetap semangat melaksnakan KBM di sekolah,” katanya. Dijelaskannya, kini jumlah siswa di SMPN Satu Atap II Rangkasbitung memiliki siswa sebanyak 249 siswa, terdiri dari kelas satu sebanyak 108, kelas dua 101 dan kelas tiga sebanyak 40 siswa. Masih katanya, jumlah tenaga pengajar (guru) sebanyak 13 orang, terdiri dari 2 orang berstatus PNS dan 11 orang berstatus honor. Sedangkan, ruang kelas yang ada hanya 5 ruang. Di Bulan Suci Ramadhan ini, lanjutnya, SMPN Satu Atap II Rangkasbitung mengadakan Pesantren kilat selama satu minggu yang diikuti oleh seluruh siswa. Ajat

Selasa, 31 Juli 2012

Hendra Slamet Rijadi, Manager PLN Areal Banten Selatan Yang Baru

Manager PLN Areal Banten Selatan belum lama ini diserahterimakan dari Abdul Muklis kepada penggantinya Hendra Slamet Rijadi. Manager PLN Areal Banten Selatan yang baru, Hendra Slamet Rijadi, saat ditemui Multatuli News diruang kerjanya belum lama ini mengatakan, alih tugas merupakan hal biasa, sebagai penyegaran dalam mengemban tugas. “Dalam menjalan tugas, saya selalu siap ditempatkan dimana saja,” tega
snya. Hendra Slamet Rijadi, asal kelahiran Jawa Timur, 5 Januari 1968, sebelumnya menjabat sebagai Manager PLN Areal Indragiri Hulu yang meliputi 3 Kabupaten. Selanjutnya, Hendra mendapat alih tugas lagi, selaku Manager PLN Areal Tanjung Pinang yang meliputi 7 Kabupaten. Dengan kedisiplinan yang dimiliki dan rasa tanggungjawab yang tinggi dalam menjalankan tugas. Kini, Hendra Slamet Rijadi mendapat tugas baru sebagai Manager PLN Area Banten Selatan. Dijelaskan Hendra, PLN Area Banten Selatan memiliki tunggakan yang sangat tinggi maka, langkah awal akan berupaya bekerja untuk menurunkan sasat atau looses. “Menurunkan COP (tunggakan) dengan cara memberikan penjelasan dengan baik terhadap pelanggan/konsumen listrik yang memiliki tunggakan agar dapat melunasi tunggakannya.” Jelasnya. AJAT

Kepolisian Sektor Warunggunung meriahkan HUT Bhayangkara Ke 66


Dalam rangka menyambut Hari ulah tahun Bhayangkara ke 66, Kepolisian Sektor (Polsek) Warunggunung menyelenggarakan berbagai kegiatan olahraga dan kesenian. Kapolsek Warunggunung, Kompol Irwansyah, SH. MH, saat ditemui Multatuli News dikantornya belum lama ini mengatakan, beberapa pertandingan olahraga dalam rangka memeriahkan HUT Bhayangkara ke 66, antara lain sepakbola dan sepeda santai.
Menurutnya, pertandingan sepakbola di ikuti 10 kesebelasan dan 12 desa yang ada di wilayah hukum Polsek Warunggunung. pertandingan sepak bola yang dimulai sejak tanggal 16 Juni hingga 30 Juni 2012. Dalam Final pada sepak bola tersebut yakni tim sepak bola dari Desa Warunggunung menghadapi tim sepak bola dari Desa Selaraja dan tampil sebagai Juara Tim sepak bola dari Desa Selaraja. 
Masih katanya, pada acara menyambut HUT Bhayangkara ke 66, ratusan peserta sepeda santai berkumpul di depan kediaman Bupati Lebak lalu bergerak menuju Pasar Sampay sepanjang 3 kilometer (KM) dan kembali ke panggunung kehormatan yang lokasinya di lapangan belakang Polsek Warunggunung.
Kegiatan sepeda santai tersebut dibuka langsung oleh Ibu Bupati Lebak, Nila Sadri Jayabaya. Dalam sambutannya mengatakan, kegiatan sepeda santai sangat baik dan bermanfaat bagi kesehatan.
“Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke 66, Polsek Warunggunung terbukti dekat dengan masyarakat, hal ini bisa dilihat dari banyaknya peserta yang ikut lomba sepeda santai. Dan Saya ucapkan terimaksih kepada panitia atas dilaksanakannya sepeda santai ini,” kata Nila Sadri Jababaya. 
Sementara itu, panitia sepeda santai, Iden Kusnaya kepada Multatuli News mengatakan, kegiatan sepeda santai diikuti ratusan peserta terdiri dari Muspika Warunggunung, dari sejumlah UPT se Kecamatan Warunggunung.
AJAT

Kamis, 19 Juli 2012

Pemkab Lebak Siap Sukseskan Program P2KP

Pemerintah menggulirkan program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah hunian penduduk. 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, berharap dengan digulirkannya program P2KP itu diharapkan lahan pekarangan rumah penduduk dapat produktif dan dimanfaatkan dengan aneka tanaman yang berguna dan bermanfaat. 
“Guna menyukseskan program P2KP ini, kami telah menunjuk 20 pendamping penyuluh lapangan guna membantu kelompok tani wanita guna mendukung program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) tersebut. Kami akan memberdayakan tani wanita dalam memenuhi program penganekaragaman konsumsi pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah,” ujar Dede, belum lama ini. 
Dede menegaskan, ke-20 pendamping penyuluh diminta bekerja keras untuk memotivasi kelompok-kelompok tani wanita guna menyukseskan program yang dilaksanakan. 
“Kami minta tenaga pendamping benar-benar bisa membantu kelompok tani wanita guna mendukung program P2KP. Saya optimistis program P2KP di Lebak berhasil untuk memenuhi ketersediaan penganekaragaman pangan," ujarnya. 
Ditambahkan, saat ini, jumlah kelompok tani wanita yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) cukup banyak di pedesaan. Bahkan, kelompok tani itu sudah mampu mengembangkan budi daya tanaman sayur-sayuran dan tanaman obat. 
“Dengan program P2KP ini diharapkan kelompok tani wanita bisa memenuhi penganekaragaman pangan dengan pemanfaatan pekarangan. Program ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan ekonomi keluarga,” katanya. 
Sementara itu, sejumlah pendamping mengaku setelah mengikuti sosialisasi program P2KP akan menjalin kerja sama dengan PKK desa dan kecamatan. Sebab, kelompok tani wanita di Lebak cukup banyak mengembangkan jenis tanaman pangan maupun umbian dan tanaman obat. 
"Kami akan memberikan pengetahuan tentang bagaimana tanaman yang baik juga bisa mengantisipasi hama dan penyakit tanaman," kata Nurdin, seorang tenaga pendamping Dinas Pertanian Kabupaten Lebak.
 AJAT

Bazda Lebak Gali Sumber Dana Lain

Pasca dihentikannya infaq dari Kamar dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lebak, Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Lebak akan berupaya menggali sumber dana lain, diantaranya BUMN dan Bank yang ada di Kabupaten Lebak. Hal itu dikatakan Ketua Bazda Kabupaten Lebak, Amir Hamzah ketika menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III dan Rakorda III Bazda Kabupaten Lebak di Grand Room Hotel Mutiara Rangkasbitung, (18/7).
Dikatakan Amir, saat ini Bazda Kabupaten Lebak memiliki saldo Rp5,9 miliar, termasuk sisa saldo tahun 2011 sebesar Rp3,9 miliar. Masih katanya, penerimaan infak terbesar tahun 2012 berasal dari pengusaha sebesar Rp1,035 miliar. 
Sementara penerimaan lainnya yaitu infak shodaqoh UPZ, dinas, intansi, badan dan perorangan sebesar Rp47, 1 juta. Sedangkan dari zakat profesi UPZ, dinas, intansi, badan dan perorangan Rp523,060 juta, dan zakat mal sebesar Rp4,6 juta. 
Pemasukan dari fidyah dan lain-lain tahun selama 2012 ini kata Amir, berasal dari bagi hasil usaha penempatan dana, yaitu dari Bank Jabar Banten Rp15,5 juta, Bank Syariah Mandiri Rp115 ribu, Bank Rakyat Indonesia Rp1,038 juta, Bank Mega Syariah Rp8,5 juta, Bank Syariah Mandiri Rp450 ribu, bagi hasil Alfamart Rp72,6 juta dan pengembalian modal bergulir per Januari sampai 30 Juni 2012 sebesar Rp215, 2 juta. 
“Alhamdulillah hingga semester pertama saat ini, Bazda memiliki saldo Rp5.916.378.339,” ujar Amir. 
Terkait dengan pernyataan Ketua Kadin Lebak yang akan menghentikan infaknya ke Bazda, Amir mengaku pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, sebab itu hak pengusaha. Namun demikian lanjut Amir, Bazda tetap akan melaksanakan program-program kerja yang telah dijadwalkan, meski dengan infak dari Kadin dihentikan. Dia mengaku, dihentikannya infak dari Kadin, maka Bazda diperkirakan akan kehilangan pemasukan dana sekitar Rp2 miliar. 
“Insya Allah kita juga akan membuat klinik, rumah sehat dan pembuatan waralaba Alfa Bazda serta program lain yang sifatnya sosial,” kata Amir Hamzah. 
 AJAT