Jumat, 31 Juli 2009

Membuka Akses Badan Jalan Kapunduan Warga Desa Sumurbandung Lakukan “Gugur Gunung”

Sebuah karya nyata dan bentuk kepedulian Kepala desa bersama-sama warga Desa Sumurbandung Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak terhadap perkembangan pembangunan di Kampung Kapunduan Desa Sumurbandung yang kondisinya telah lama terisolir, belum lama ini melakukan kegiatan gotong royong (swadaya –red) membuka akses badan jalan (gugur gunung) ke kampung tersebut sepanjang 2 kilometer. Hal tersebut dikatakan Kepala Desa Sumurbandung, Amin Hidayat.

Dikatakan Amin, gugur gunung tersebut dilakukan agar terjadinya pemerataan pembangunan didesanya. Pasalnya, berpuluh-puluh tahun lamanya jalan menuju Kampung Kapunduan merupakan jalan setapak sehingga sangat sulit atau tidak bisa dilalui oleh kendaran, khususnya kendaran roda empat (mobil) dan bila musim hujan tiba, kendaraan roda dua (motor) pun akan kesulitan melalui jalan tersebut, karena kondisi jalan licin bercampur tanah merah.

“Sudah berpuluh-puluh tahun, keberadaan Kampung Kapunduan sangat terilosir. Maka aparat desa bersama warga bergotong royong membuka akses badan jalan Kapunduan sepanjang 2 kilometer,” kata Amin pada MN dikediaman (29/7).

Amin menjelaskan, Kampung Kapunduan diibaratkan adalah sebuah pulau diareal persawahan, menuju ke kampung tersebut, melewati hutan dan persawahan. Jumlah penghuni di kampung tersebut sebanyak 31 rumah dengan 40 Kepala Keluarga (KK), dengan mata pencaharian warga mayoritas petani. Selain padi, hasil sumber alam yang dapat diandalkan dari kampung tersebut juga terdapat buah-buah.

Dengan telah terbentuknya badan jalan, lanjut Amin, nantinya akan diusahakan untuk dilakukan pengerasan jalan pada jalan tersebut melalui program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pedesaan tahun ini dan secara bertahap pula nantinya akan diupayakan untuk di hotmik melalui Program Hotmix Masuk Desa (HMD).

“Rencana kami, setelah terbentuk badan jalan, maka akan mengajukan kegiatan pengerasan jalan tersebut melalui PNPM –Pedesaan dan selanjutnya akan diusulkan lagi pada Program HMD,” kata Amin.

Tidak adanya Jaringan Listrik

Ditambahkan Amin, satu bukti lagi, kalau kondisi Kampung Kapunduan terisolir yakni, belum adanya jaringan listrik (tiang-tiang listrik) yang layak dan memadai. Jaringan yang ada saat ini, mengambil dari kampung tetangga dengan tiang-tiang seadanya dari batang-batang bambu atau pepohonan.

Untuk itu, karena semua ini merupakan kewajiban dan tangungjawab bersama, pihaknya berharap kepada pemerintah baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab Lebak), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten maupun Pemerintah Pusat untuk peduli dan turut serta membangun Kampung Kapunduan agar tercapainya suatu pemerataan dalam pembangunan desa, sehingga keberadaan warga di Kampung Kapunduan sama dengan warga-warga kampung lainnya yaitu dapat dengan leluasa melakukan aktivitas tanpa adanya hambatan, yang pada akhirnya akan mendongkrak aspek perekonomi dan pendapatan warga di kampung tersebut.

Terpisah, Marsim (40) warga Kampung Kapunduan merasa bersyukur dengan telah terbentuknya badan jalan ke kampungnya. Menurutnya, tahun berganti tahun, kades-berganti kades, baru kades yang sekarang yang mampu membuka akses badan jalan yang kini bisa dilalui kendaraan roda empat. Dahulu, jelas Marsim, jalan menuju ke Kampung Kapunduan merupakan jalan setapak yang sulit dilalui kendaraan, sehingga warga yang mau berpergiaan keluar harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer. Kini berkat kepepimpinan Kades yang sekarang, warga Kampung Kapunduan dapat berpergian menggunakan kendaraan, walau kondisi badan jalan masih tanah merah.

Marsim bersama warga Kampung Kapunduan lainnya berharap, agar jalan menuju ke kampungnya dapat ditingkatkan lagi seperti jalan-jalan yang berada dikampung lain. Selain itu, keberadaan jaringan listrik sangat dibutuhkan di kampungnya.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Kades dan warga desa Sumurbandung lainnya yang telah peduli terhadap keberadaan Kampung Kapunduan. Serta kepada pemerintah agar terus peduli dan memperhatikan untuk membangun kampung kami agar dapat berdiri sama dengan kampung-kampung lainnya,” katanya pada MN.

RA.Sudrajat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar