Senin, 30 November 2009

SMP Negeri 2 Cikulur Kurban 2 Ekor Domba


Dalam rangka merayakan Hari Idul Adha ke 1431 Hijriah, baru-baru ini SMP Negeri 2 Cikulur melaksanakan kurban sebanyak 2 ekor domba. Menurut Kepala SMP Negeri 2 Cikulur, Ahmad Sungkawa S.Pd mengatakan, dilaksanakannya kurban disekolahnya bertujuaan meningkatkan Iman dan Taqwa (Imtaq) serta puji syukur kepada Allah SWT atas karunia dan hidayah –Nya yang selama ini selalu diberikan.

“Puji Syukur kami dan dalam rangka meningkatkan Iman dan Taqwa kepada –Nya. Mudah-mudahan tahun depan, kami masih bisa melaksanakan kurban dengan hewan yang lebih besar dan banyak, Amin..,” kata Ahmad Sungkawa pada MN dikantornya (30/11).

Masih kata Ahmad Sungkawa, dilaksanakannya kurban dilingkungan sekolah diharapkan dapat memberikan dampak yang baik oleh para siswa dan guru. Sehingga dikemudian hari nanti mereka (siswa) dapat melaksanakan kurban sendiri sesuai dengan anjuran agama.

Sementara itu, Apud mahpudin, salah seorang masyarakat disekitar sekolah tersebut mengatakan, pelaksanaan kurban di SMP Negeri 2 Cikulu sangat baik dan bagus, karena dapat berbagi rasa dan membantu warga masyarakat disekitarnya. Diharapkannya, kegiatan kurban tersebut terus diadakan dari tahun ketahun pasalnya baru pertama kali SMP Negeri 2 Cikulur melaksankan kurban.

“Kami warga disekitar mengucapkan terimakasih kepada pihak SMP Negeri 2 Cikulur atas kurbannya. Semoga kegiatan kurban ini dapat terus berjalan dari tahun ketahunnya,” kata Apud.

RA. Sudrajat

Camat Cikulur Gelar Rapat Dinas Keliling Desa Tiap Bulan

Suatu langkah dan upaya yang cukup optimal dalam rangka membina dan mempererat tali silahturahmi dan komunikasi, baru-baru ini Camat Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Edi Nurhedi, menggelar rapat dinas tingkat Kecamatan Cikulur ditiap desa setiap bulannya.

“Kami akan menggelar rapat dinas di masing-masing desa yang ada diwilayah Kecamatan Cikulur. Rapat dinas itu bersifat keliling (road show -red) dari desa ke desa setiap bulannya,” kata Edi pada MN belum lama ini dikantornya.

Pada rapat dinas tersebut, lanjut Edi, unsur Muspika Kecamatan Cikulur, Kepala dinas dan Instansi yang berada di Kecamatan Cikulur, para Kepala Desa, Tokoh masyarakat setempat diharapkan hadir dan mendukung terhadap kegiatan tersebut.

Yang akan dibahas pada rapat tersebut, lanjutnya lagi, yakni terkait program-program pemerintah baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten, seperti pembangunan, kesehatan, keamanan, pendidikan, pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan serta mendengarkan keinginan atau keluhan masyarakat desa tersebut.

“Kami akan membahas terkait program-program pemerintah untuk rakyat dari berbagai bidang dan ingin mengetahui apa keluhan dan keinginan warga desa tersebut. Mudah-mudahan kami bisa memfasilitasinya agar dapat terwujud,” kata Edi.

Sementara itu, Kepala Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Oji Fakhroji saat dimintai komentarnya mengatakan, kegiatan rapat dinas yang digelar sebulan sekali dari desa ke desa sangatlah bagus diadakan. Pasalnya, dengan adanya kegiatan tersebut, pihak Camat beserta jajarannya akan mengetahui secara langsung akan permasalahan dan kebutuhan desa tersebut sehingga tidak akan terjadi miskomunikasi antara pihak desa dan kecamatan.

“Harapan kami selaku kepala desa pada kegiatan rapat dinas keliling desa ini, bila ada suatu permasalahan didesa kami, hendaknya permasalahan tersebut dapat diatasi dan apabila ada kebutuhan didesa kami, hendaknya kebutuhan itu dipenuhi, agar tujuan diadakannya rapat tersebut dapat bermanfaat dan ada gunanya buat kita semua” kata Oji pada MN dikediamannya belum lama ini.

RA. Sudrajat

Rabu, 25 November 2009

Kondisi Jalan Desa Memprihatinkan Warga Sukaharja Desak Jalan Golodog – Parage Panjang Segera Dibangun


Kondisi jalan Golodog – Parage yang menghubungkan Desa Parage dan Desa Sukaharja Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Hal ini dirasakan oleh para pengguna jalan tersebut bila mengendarai kendaraan baik roda dua (motor) maupun roda empat (mobil) akan terasa tidak aman dan nyaman. Pasalnya, jalan desa sepanjang 1 kilometer itu berlubang bak kubangan kerbau dan tidak rata (bergelombang –red), sehingga perlu ekstra hati-hati bila melalui jalan tersebut kalau mau selamat.

Kondisi jalan rusak dan memprihatikan itu amat dikeluhkan oleh warga desa khususnya warga Desa Sukaharja Kecamatan Cikulur. seperti dituturkan Ketua BPD Sukaharja, Inung pada MN dikediamannya (23/11).

Menurutya, Jalan Golodog – Parage Panjang pernah dibangun sekitar tahun 2002 silam, sejak itu hingga sekarang belum ada lagi tanda-tanda akan dibangun. Padahal kondisi jalan itu sudah sangat tidak layak dilalui oleh kendaraan, terlebih bila musim hujan tiba, kondisi jalan yang tidak rata, berlubang dan licin.

“Bila lewat jalan tersebut harus hati-hati pak, soalnya banyak lubang, apalagi sekarang musim hujan sangat licin,” kata Inung.

Dijelaskan Inung, Jalan Golodog – Parage panjang tersebut merupakan jalan vital (utama –red) yang sering dilalui oleh warga Desa Sukaharja dan sekitarnya apabila ingin berobat ke Puskesmas atau ke kantor kecamatan maupun ke Polsek Cikulur guna mengurus sesuatu hal. Aktivitas warga desa akan sedikit mengalami hambatan tatkala melewati jalan tersebut.

Terpisah, Pjs Kepala Desa Sukaharja, Suparta saat ditemui MN di kantornya (23/11) mengatakan, pihaknya sering menerima keluhan dari warganya terkait kondisi jalan rusak yang menghubungkan Desa Sukaharja dan Desa Parage serta desa-desa lainnya. Keluhan warga tersebut, lanjut Suparta, yang pada akhirnya mendesak untuk segera diperbaiki atau dibangunnya jalan Golodog – Parage panjang agar segala aktivitas warga desa tidak mengalami hambatan.

Masih dikatakan Suparta, pihaknya pernah mengusulkan pembangunan jalan tersebut pada pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, agar masuk pada kegiatan pembangunan jalan poros desa atau Hotmik Masuk Desa (HMD). Padahal usulan tersebut lanjutnya lagi, diusulkan melalui proses yang baik dan bertahap sesuai prosedur yakni, pada acara Musrenbangdes lalu dilanjutkan pada Musrenbangkec kemudian disusul melalui proposal, tapi hingga kini belum ada realisasi dari Pemkab Lebak.

“Keluhan warga desa, mendesak Pemkab Lebak untuk segera membangun jalan Golodog – Parage Panjang sepanjang 1 kilometer untuk segera dibangun, karena kondisinya sudah sangat memprihatikan,” kata Suparta.

RA. Sudrajat

Desa Cigoong Utara Laksanakan Pamsimas


Pada tahun 2009 ini, Desa Cigoong Utara Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak mendapat bantuan Penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) yang dananya dari pemerintah pusat melalui APBN tahun 2009 sebesar Rp. 275 juta.

Menurut Kepala Desa Cigoong Utara, Ratnaya saat dikonfirmasi MN dilapangan belum lama ini mengatakan, kegiatan Pamsimas di desanya dilaksanakan sebanyak 9 titik dibeberapa kampung diantaranya, Kampung Ciparanje, Kubang Batas, Cilame, Marga Mulya, Tegal, Pasir Gemuh, Hambur, Ciparay dan Kampung Kayu Dampit.

Dijelaskan Ratnaya, penyediaan sarana air di desa Cigoong Utara saat sulit didapat apabila musim kemarau tiba dan prilaku hidup bersih dan sehat dari warga desa kurang optimal sehingga pihaknya memohon kepada pemerintah pusat melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak untuk mengalokasi kegiatan Pamsimas didesanya.

“Alhamdulillah, dengan adanya kegiatan Pamsimas, mudah-mudahan penyediaan sarana air di Desa Cigoong Utara tetap ada dan tersedia walaupun musim kemarau tiba dan dapat merubah prilaku warga desa untuk selalu hidup sehat dan bersih setiap saat,” kata Ratnaya.

Kepada warga desa, lanjut Ratnaya, diharapkan untuk dapat menjaga dan melestarikan kegunaan dan manfaat air tersebut. Untuk itu, pihaknya akan membentuk panitia kecil dalam pengelolaannya.

Sementara itu, Tokoh masyarakat yang juga tokoh ulama Desa Cigoong Utara, Ust. Rahmat Suparta mengatakan, atas nama warga Desa Cigoong Utara mengucapkan terimakasih kepada pemerintah atas bantuan program kegiatan Pamsimas didesanya. Kini pihaknya tidak akan khawatir lagi akan kekurangan air saat musim kemarau tiba.

Namun, lanjutnya, dikarenakan luas dan banyaknya jumlah penduduk Desa Cigoong Utara, sebanyak 9 titik pada kegiatan Pamsimas tersebut dirasa masih belum maksimal dalam memenuhi kebutuhan air bersih warga desa. Untuk itu, agar dapat hasilnya maksimal, lanjutnya lagi, sudikah kira pemerintah memberikan bantuan 3 titik lagi dalam penyediaan air bersih di Desa Cigoong Utara, hal ini bertujuan agar seluruh warga desa dapat menikmati akan kegunaan dan manfaat air bersih.

RA. Sudrajat

2010 Warga Desa Bungur Mekar Harapkan HMD

Warga Desa Bungur Mekar Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak berharap pada tahun 2010 nanti mendapatkan program atau kegiatan Hotmik Masuk Desa (HMD). Hal itu dikatakan Kepala Desa Bungur Mekar, Enoh saat dijumpai MN dikediamannya belum lama ini. Dikatakannya, diwiliyah desa yang dipimpinnya terdapat jalan-jalan desa yang kondisinya kurang layak dilalui oleh kendaraaan, diantaranya yakni Jalan Cijaru.

Dijelaskan Enoh, Jalan Cijaru merupakan jalan desa sepanjang 1400 meter memiliki kondisi fisiknya yang parah dan sulit dilewati oleh kendaraan terlebih lagi bila musim hujan tiba kondisi jalan tersebut licin bercampur tanah merah.

“Jalan Cijaru sepanjang 1400 meter apabila musim hujan sangat sulit dilalui oleh kendaraan, sehingga dapat menghambat warga desa untuk melakukan aktivitas,” kata Enoh.

Jalan Cijaru tersebut, lanjut Enoh, merupakan jalan desa yang sering digunakan oleh warga desa. Pasalnya, jalan tersebut dapat menghubungkan Desa Bungur Mekar dan Desa Mekar Sari serta desa lainnya di Kecamatan Sajira.

Untuk itu, atas nama warga Desa Bungur Mekar, Enoh berharap sekali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak pada tahun 2010, Jalan Cijaru dapat dibangun melalui Program HMD agar terjadi pemerataan pembangunan dan dapat meningkatkan aktivitas warga dalam upaya peningkatan tarap hidup ekonomi dan kesejahteraan warga desa Bungur Mekar.

Hal yang sama dikatakan H. Dase, tokoh masyarakat Desa Bungur Mekar menurutnya, Jalan Cijaru sudah sejak lama kondisi jalannya tidak bagus alias jelek alias rusak parah. Maka untuk itu, Pemkab Lebak segera merespon untuk secepatnya membangun Jalan Cijaru menjadi bagus (dihotmik -red) seperti jalan desa didesa-desa lainnya.

“Sejak tahun Kemerdekaan 1945 hingga kini, kondisi jalan Cijaru jelek, rusak dan susah dilalui oleh kendaraan apalagi bila musim hujan. Kami berharap kepada Bapak Bupati Lebak untuk segera membangun jalan Cijaru melalui Program Hotmik Masuk Desa (HMD) pada 2010 nanti,” kata H. Dase pada MN dikediamannya belum lama ini.

JAPAR

Jumat, 06 November 2009

Diduga Bangunan Milik Alfamart Di Warunggunung Tidak Memiliki Ijin


Sebuah bangunan hampir selesai, berlokasi di Desa Warunggunung Kecamatan Warungunung Kabupaten Lebak yang diduga milik Alfamart ternyata dalam prosesnya belum mengantongi ijin, baik dari pihak Kecamatan maupun dari pihak Pemerintah Kabupaten Lebak.

Kasubag TU Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak, Hj. Hamamah saat dikonfirmasi MN diruang kerjanya (4/11) membenarkan, bahwa bangunan yang persis berada disamping Polsek Warunggunung tersebut hingga saat ini pihak yang bersangkutan belum mengajukan proses perijinan.

Dalam hal ini, lanjutnya, pihak yang bersangkutan harus mengajukan berkas permohonan yang diantaranya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), SITU, SIUPP dan TDP.

“Hingga saat ini, kami belum menerima permohonan perijinan baik IMB, SITU, SIUPP dan TDP untuk Alfamart di Desa Warunggunung tersebut,” kata Hj. Hamamah.

Untuk itu, lanjutnya lagi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepala Satpol PP Kabupaten Lebak untuk meninjau lokasi bangunan tersebut.

Sementara itu, Camat Warunggunung, Ngajiyo saat ditemui MN dirumah dinasnya (4/11) mengatakan, hingga saat ini pihakya belum pernah memberikan surat rekomendasi untuk perijinan keberadaan bangunan tersebut.


RA. Sudrajat

Sulit Pemasaran Pengrajin Tikar Pandan Desa Anggalan Mengeluh


Para pengrajin tikar pandan di Desa Anggalan Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak mengeluh. Pasalnya, tikar terbuat dari pandan yang diproduksinya sulit dipasarkan. Kesulitan itu telah lama dirasakan dan keluhkan sejumlah pengrajin tikar pandan didaerah tersebut. Hal itu, ditegaskan Sekretaris Desa (Sekdes) Anggalan, Eli.

Dikatakan, didesanya terdapat kurang lebih 250 pengrajin tikar pandan, karena hampir setiap rumah disetiap kampung, warga desanya menjadi pengrajin tikar pandan sebagai mata pencaharian tambahan (sampingan –red) salain bertani. Rata-rata para pengrajin tikar tersebut, lanjut eli, seharinya dapat menghasilkan 2 hingga 3 buah tikar.

“Bila dijumlahkan banyaknya pengrajin tikar yang jumlahnya ratusan dikalikan 2 buah tikar saja. sudah berapa ratus buah tikar yang dihasilkan oleh pengrajin tikar pandan Desa Anggalan,” kata Eli kepada MN dikediamannya (3/11).

Namun kata Eli, terdapat kendala yang sangat dirasakan oleh para pengrajin yakni, sulit untuk memasarkan hasil produksi tikar pandan didesanya, sehingga berdampak pula pada lambatnya atau rendahnya peningkatkan tingkat ekonomi dan kesejahteraan warga desa anggalan.

“Biasanya ada seseorang pengepul yang menampung hasil produksi tikar pandan untuk di pasarkan disekitar wilayah Banten bahkan hingga ke Jakarta. Mungkin karena modal yang dimiliki pengepul itu juga pas-pasan, sehingga menjadi hambatan lagi dalam pemasaran tikar tersebut,” tegas Eli.

Untuk itu, Eli berharap kepada pemerintah untuk turut memfasilitasi dan membantu permodalan dan pemasaran produksi tikar pandan didesanya, hal ini bertujuan untuk meningkatkan tarap hidup ekonomi warga desa dan juga menjadikan Desa Anggalan sebagai sentra pengrajin tikar pandan di Kabupaten Lebak.

Hal yang sama dikatakan salah satu pengrajin tikar pandan Desa Anggalan, Yati (30) saat ditemui MN dirumahnya (3/11). Dikatakan, dirinya menjadi pengrajin tikar sebagai mata pencaharian tambahan yakni bertujuan untuk membantu ekonomi keluarga.

Dari hasil tikar yang diproduksinya digunakan untuk membantu membiayai sekolah anaknya (uang jajan –red). Namun, kata Yati, kesulitan dalam pemasaran hasil produksi tikarnya menjadi hambatannya untuk meningkatkan ekonomi keluarga yang pada akhirnya berkurang semangat untuk memproduksi tikar tersebut.

“Lumayan aja pak, buat nambah-nambah uang jajan sekolah anak saya, tapi kalau tingkat pemasarannya baik, pasti baik juga buat kami para pengrajin tikar pandan dan menjadikan hidup kami mengalami peningkatan, baik peningkatan ekonomi dalam keluarga maupun peningkatan perekonomian didesa kami,” kata Yati.

Sementara itu, Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kecamatan Cikulur, Slamet Hariyanto mengatakan, untuk kegiatan pengrajin tikar pandan diwilayah Kecamatan Cikulur terdapat di 6 desa diantaranya, Desa Anggalan, Muaradua, Tamanjaya, Muncangkopong, Pasirgintung dan Curugpanjang. Yang sangat dibutuhkan oleh pengrajin Tikar pandan, lanjut Slamet yakni, pengembangan dan pengelolaan bahan baku pohon pandan serta pembinaan dan penyuluhan yang intensif dari pihak-pihak atau dinas instansi yang terkait. Bila hal itu terpenuhi, maka hasil produksi kerajinan tikar panda nasal Kecamatan Cikulur akan berkembang maju.

“Yang dibutuhkan mereka (pengrajin –red) adalah pembinaan dan penyuluhan tentang pengembangan pengelolaan bahan baku pohon pandan itu, karena pohon tersebut perlu dipelihara dan berikan pupuk agar tumbuh dengan baik dan dapat menyediakan kebutuhan para pengrajin,” katanya saat dikonfirmasi MN dikantornya (5/11).


RA. Sudrajat

PNPM – Pedesaan 2009 Warga Desa Sumurbandung Buka Daerah Terisolir


Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pedesaan tahun 2009 yang dilaksanakan di Desa Sumurbandung Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak disambut warga. Pada PNPM Pedesaan tahun ini, Desa Sumurbandung melaksanakan 2 kegiatan yakni kegiatan Pengerasan Jalan Kampung Cikaung – Kapunduan sepanjang 1850 meter dan 5 unit MCK.

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi warga Desa Sumurbandung dengan ada PNPM –Pedesaan. Pasalnya, dengan kegiatan tersebut, warga dapat membuka akses jalan terilosir yakni jalan Kampung Cikaung – Kapunduan yang sudah bertahun-tahun sulit dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) PNPM –Pedesaan Desa Sumurbandung, Ace Wijaya saat ditemui Banten MN (26/10) mengatakan, harapan untuk membuka askes jalan terisolir tersebut sudah lama dinanti-nanti warga desa, khususnya warga Kampung Kapunduan. Pelaksanaan kegiatan Pengerasan jalan sepanjang 1850 meter, yang melalui hutan dan sawah milik warga desa tersebut, lanjut Ace, merupakan sebuah harapan atau cita-cita warga yang terwujud sehingga dalam pelaksanannya mendapat dukungan dari warga desa.

“Alhamdulillah, kegiatan ini merupakan harapan warga yang terwujud.. Untuk itu, warga desa harus mendukung program kegitaan tersebut, mudah-mudah tidak hambatan sehingga program ini dapat berjalan lancar dan sukses” kata Ace.

Sementara itu, Kepala Desa Sumurbandung, Amin Hidayat saat dikonfirmasi mengatakan, tahun ini desannya mendapatkan PNPM –Pedesaan untuk fisik digunakan membangun 5 unit MCK dan pengerasan jalan menghubungkan jalan Kampung Cikaung dan Kampung Kapunduan sepanjang 1850 meter.

Dijelaskan Amin, Kampung Kapunduan merupakan daerah terisolir yang amat sulit ditembus atau dilalui oleh kendaraan. Dahulu, lanjut Amin, untuk mencapai Kampung kapunduan harus melalui jalan setapak melintasi hutan dan sawah. Namun kini, lanjutnya lagi, demi terciptanya pemerataan pembangunan di Desa Sumurbandung, dengan adanya PNPM –Pedesaan, aparat dan warga desa, bersama-sama membangun membuka askes jalan terisolir Jalan Cikaung – Kapunduan dengan kegiatan pengerasan jalan.

Amin mengharapkan, pada tahun berikutnya (2010) baik dalam PNPM –Pedesaan atau program lainnya. Jalan Cikaung –Kapunduan dapat ditingkatkan lagi menjadi jalan desa yang berhotmix yang dapat memperlancar segala aktivistas warga kampung dalam upaya peningkatan ekonomi guna tercapai tingkat kesejahteraan.

“Yang kami harapkan yakni terjadinya suatu pemeretaan pembangunan. Apabila Kampung Kapunduan sudah dapat dilalui kendaraan khususnya roda empat, maka akan terjadi peningkatan aktivitas warga dalam upaya meningkatan tingkat ekonomi dan kesejahteraannya ” kata Amin pada MN dikantornya (31/10).

Terpisah, Ketua Unit Pengelola Keuangan (UPK) Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, M. Jen saat ditemui MNN diruang kerjanya belum lama ini menjelaskan, untuk kegiatan PNPM –Pedesaan tahun 2009 ini, Kecamatan Cikulur dibiayai sebesar Rp. 3 Milyar yang peruntukannya 30 % untuk ekonomi (SPP) dan 70 % fisik (infrastruktur) yakni, Jalan Terford (pengerasan jalan), Rabat beton jalan, Jembatan, membangun MCK, Pos Yandu, Madrasah Diniyah dan membangun Sekolah Taman Kanak-kanak (TK).

Ditambahkan M. Jen, kegiatan di PNPM –Pedesaan semuanya bertujuan dalam upaya peningkatan tingkat kesejahteraan dan ekonomi warga desa agar tercapainya masyarakat adil dan makmur. Untuk itu, sebagai warga desa harus serius mendukung dalam pelaksananya, karena hasil dan manfaatnya akan dapat dirasakan oleh warga itu sendiri.

Kepada pemerintah, harap M. Jen, ditahun berikutnya (2010) kegiatan ini terus tetap ada dan berjalan agar prasarana di Kecamatan Cikulur mengalami peningkatan yang pada akhirnya dapat pula meningkatkan tingkat kesejahteraan dan ekonomi warga desa yang berada di Kecamatan Cikulur.

“ Dengan dukungan dari semua pihak dan tidak adanya hambatan khususnya dari cuaca. Semoga PNPM –Pedesaan di Kecamatan Cikulur dapat berjalan sukses dan hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat,” kata M. Jen.

RA. Sudrajat