Selasa, 26 Juni 2012

Murid SMPN 3 Warunggunung Gemari Makan Ikan

Makan ikan sejak dini sangat baik untuk pertumbuhan. Ikan memiliki sumber protein dan gizi yang mampu menigkatkan tumbuh kembang kecerdasan otak pada anak. Pola kebiasaan makan ikan seperti pada masyarakat Eskimo dan Jepang member petunjuk kuat atas sangat rendahnya kejadian penyakit jantung dan penyakit degenerative lainnya pada masyarakat tersebut. Acara sosialisasi manfaat ikan tersebut digelar Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten di Halaman SMPN 3 Warunggunung Kabupaten Lebak, (26/6) dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, H. Suyitno beserta jajarannya, Kepala Bidang (Kabid) SMP dan SMA/SMK Dinas Pendidikan Lebak, H. Asep Komar, Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Warunggunung, Jazuli, Muspika Kecamatan Warunggunung dan tokoh masyarakat. Pada aacara itu, Mengajak seluruh elemen masyarakat dan dunia pendidikan agar lebih banyak memakan ikan daripada memakan makanan dari berbagai olahan yang mengandung banyak zat perasa dan zat kimia. Acara yang dikuti oleh ratusan murid SMPN 3 Warunggunung, memberika pengertian pada mereka bahwa banyak kandungan protein tinggi yang terkandung di dalamnya. Seperti, pada kepala dan mata ikan mengandung polyscharida yang berfungsi mengontrol aliran darah, durinya mengandung kalsium dan kolagen yang bermanfaat membantu pertumbuhan tulang dan gigi, gading ikan membantu pertumbuhan dan ketahanan tubuh, kulit ikan yang mengandung vitamin A dan B2 berfungsi untuk kesehatan mata dan kekebalan tubuh, serta perut ikan yang mengandung lemak omega 3 (EPA) guna mencegah penyempitan pembuluh darah dan dapat menurunkan kolestrol. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, H. Suyitno, usai member sambutan kepada Multatuli News mengatakan, gerakan makan ikan secara resmi sudah menjadi agenda Nasional sejak 2004. Dengan tujuan memasyarakatkan kita dalam memakan ikan sejak dini. Saat ini, lanjutnya, kebutuhan dalam mengkonsumsi ikan khususnya di Provinsi Banten sangat meningkat sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. “Makanan ini dipercaya mampu memberikan kita hidup lebih sehat dan panjang umur,” katanya. Sorak sorai murid SMPN 3 Warunggunung menjadi penyemangat dalam acara sosialisasi tersebut. Seluruh murid diberi satu menu makanan ikan dan secara serempak mamakan ikan bersama-sama. Sementara itu, Kepala Bidang SMP dan SMA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, H. Asep Komar, saat ditemui Multatuli News mengatakan terimakasih atas terselenggaranya acara tersebut oleh DKP Provinsi Banten di SMPN 3 Warunggunung Kabupaten Lebak, menurutnya, kegiatan tersebut sangat baik dan banyak manfaatnya bagi murid dan kita semua. “ Kegiatan ini dapat menjadikan kita lebih mengetahui akan manfaat ikan bagi tubuh dan kesehatan kita. Saya berharap, kegiatan ini terus berlanjut ke sokolah-sekolah lainnya,” kata H. Asep Komar. AJAT

Sabtu, 23 Juni 2012

Manejer PLN Area Banten Selatan Pimpin Tim Sarling

Tim pemasaran keliling listrik (Sarling) yang beranggotakan 6 orang turun kelapangan ke Kampung Cikasantren Desa Pagintungan Kecamatan Jawilan Kabupaten Serang (14/6). Tim Sarling dipimpin langsung Manajer PLN Area Banten Selatan, Abdul Mukhlis. Kedatangan Tim Sarling itu disambut oleh ratusan masyarakat yang sekaligus hendak mendaftar sebagai calon konsumen listrik. Manejer PLN Area Banten Selatan, Abdul Mukhlis saat ditemui Multatuli News dilokasi mengatakan, turunnya tim sarling kelapangan dikarenakan, seringnya menerima pengaduan dari masyarakat terkait pemasangan listrik yang biayanya teramat mahal. “Dengan kegiatan tim sarling ini, tentunya dapat memperingan masyarakat tentang biaya pemasangan listrik dan menghilangkan praktek percaloan,” tegas Mukhlis yang akrab dengan wartawan. Dijelaskan olehnya, untuk pemasangan listrik dengan daya 450 volt ampere, biaya pemasangan listriknya hanya sebesar Rp. 343.500,-. Lanjutnya, upaya yang dilakukan PLN itu dapat menghilangkan praktek calo dan memperingan beban biaya bagi masyarakat yang hendak memasang listrik. “Kegiatan tim sarling tersebut akan dilakukan seminggu sekali sesuai dengan lokasi yang ditentukan,” kata Mukhlis. Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Pagintungan, H. Ahmad kepeda Multatuli News mengatakan, kegiatan tim sarling itu sangat di nanti-nanti oleh masyarakat. Oleh karena itu, lanjut H. Ahmad, kegiatan sarling itu harus dilakukan secara rutin, sehingga masyarakat merasa terbantu dalam pemasangan listrik. “Jelas, dengan adanya tim sarling ini, kami sebagai masyarakat merasa terbantu,” kata H. Ahmad. AJAT

Jumat, 22 Juni 2012

SMAN 1 Rangkasbitung Wakil Banten Pada Lomba OPSI Tingkat Nasional

Siswa SMAN1 Rangkasbitung akan mewakili Provinsi Banten pada lomba Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tingkat nasional setelah meraih predikat terbaik lomba OPSI tingkat provinsi. Kepala SMAN1 Rangkasbitung, Titin Martini mengatakan, keberhasilan siswa SMAN1 Rangkasbitung pada lomba OPSI tingkat provinsi tentu sangat membanggakan pihak sekolah dan masyarakat Lebak. Karena itu kata dia, untuk persiapan lomba OPSI tingkat nasional, para guru pembimbing berupaya memaksimalkan kemampuan siswanya. “Sehingga nantinya, mereka (para siswa, red) siap bersaing pada lomba tersebut,” ujar Titin Martini, belum lama ini. Ia menyebutkan, siswa yang akan tampil mengikuti OPSI tingkat nasional terdiri dari Nesya, Ilmi dan Sintia. Mereka akan mengikuti lomba OPSI bidang sains dasar, berupa penelitian tentang anti bakteri dari ekstrak Namnam (cynometra cauliflora). Ia juga mengatakan, selain meloloskan tim OPSI ke tingkat nasional, sekolahnya juga meloloskan siswanya ke festival lomba seni siswa nasional (FLS2N) tingkat nasional, atas nama Adam yang akan mengikuti lomba cipta dan baca puisi. Ia menjelaskan, untuk lomba FLS2N tingkat nasional akan berlangsung di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai 17 hingga 22 Juni. Sedangkan untuk lomba OPSI belum diketahui waktu penyelenggaraannya. “Kami berharap, para siswa menjadi wakil Banten untuk lomba tingkat nasional mampu meraih prestasi terbaik, minimal meraih medali perunggu dan maksimalnya meraih medali emas,” katanya. Menurut Titin, torehan prestasi yang diraih siswanya itu juga diharapkan dapat mendorong siswa lainnya untuk meraih berprestasi pada lomba akademik lainnya. Ia menambahkan, selain tampil pada dua lomba tingkat nasional tersebut, 12 siswa asal SMAN1 Rangkasbitung juga menorehkan prestasi mewakili Lebak pada ajang lomba olimpiade sain nasional (OSN) tingkat Provinsi Banten baru-baru ini. “Selain itu dua pelajar lainnya yaitu Dewi Mayang dan Bambang dikirim ke Jepang untuk mengikuti program Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youth (Jenesys) Batch II, yang merupakan pertukaran pemuda bidang kepramukaan yang difasilitasi Kemenpora,” terangnya lagi. AJAT

Rabu, 20 Juni 2012

Di Pasar Rangkasbitung Harga Sembako Mulai Naik

Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, sejumlah harga kebutuhan pokok di beberapa pasar di Kabupaten Lebak sudah mulai merangkak naik. Kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan itu diantaranya, gula pasir dan bawang putih. Harga kedua komoditas itu di pasaran mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir ini. Pantauan Multatuli News di pasar tradisional Rangkasbitung, (18/6), Harga gula pasir dijual berkisar Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga gula pasir per kilogram dijual dengan harga Rp10 ribu. Sedangkan, harga jual per kilogram bawang putih mencapai Rp16 ribu. Padahal sebelumnya harga bawang putih hanya Rp8 ribu per kilogram. Hambali, pedagang sembako di Pasar Rangkasbitung mengatakan, kenaikan harga itu terjadi lantaran stok barang terbatas, sedangkan permintaan pembeli masih cukup tinggi. “Sudah harganya naik, barangnya langka lagi,” tegas Asrul. Sebelumnya kata Hambali, dirinya biasa menjual lima bal atau karung gula pasir dan bawang putih per pekannya. Namun, sejak komoditas itu mengalami kenaikan, dirinya kedulita untuk mendapatkannya dari agen atau pemasok. “Biasanya dalam seminggu saya bisa menjual gula pasir sebanyak lima bal, begitu juga bawang putih. Sekarang untuk mendapatkan dua bal saja saya harus putar-putar dulu ke agen-agen besar yang ada di Pasar Rangkasbitung,” katanya. Kenaikan harga bawang putih dan gula pasir itu juga sangat dirasakan oleh masyarakat. Siti Aminah, seorang produsen daging bakso mengaku, dampak dari naiknya harga bawang putih itu sedikit banyak mempengaruhi usahanya. “Meskipun harga bawang putih naik, saya tetap tidak akan mengurangi kualitas dan rasa daging bakso bauatan saya,” katanya. Naiknya harga dua komoditas itu berimbas pada harga kebutuhan pokok lainnya. Telur ayam yang semula dijual Rp15 ribu naik menjadi Rp16 ribu per kilogramnya. Beras kualitas bagus IR dijual Rp8.200, sementara seblumnya Rp7.200 per kilogram. Untuk beras kualitas sedang IR naik menjadi Rp7.800 dari harga sebelumnya Rp7.500 per kilogramnya. Harga gula merah juga mengalami kenaikan dari Rp9.000 menjadi Rp12 ribu bahkan Rp14 ribu perkilogramnya. Begitupun harga daging ayam yang semula dijual berkisar Rp22 ribu atau Rp23 ribu, naik menjadi Rp25 ribu per kilogramnya. Sementara harga daging kerbau dan sapi per kilogramnya dijual Rp70 ribu. Mukmin, salah seorang penjual daging kerbau dan sapi di Pasar Rangkasbitung mengatakan, kenaikan itu biasa terjadi sebelum atau menjelang Ramadhan. “Diperkirakan harga daging kerbau dan sapi kembali naik, seiring waktu karena menjelang Ramadhan. Karenanya, kami minta pemerintah segera melakukan operasi pasar supaya harga daging kerbau dan harga sembako lainnya tidak melonjak naik,” katanya. AJAT

Kepala SMPN 2 Warunggunung Alergi Terhadap Wartawan

Seyogyanya seorang pejabat baik pejabat struktural maupun pejabat fungsional di suatu instansi, seharusnya dapat menjalin hubungan baik atau dapat menjadi mitra kerja yang baik dengan cara memberikan informasi secara terbuka (transfaran –red) kepada pihak luar atau sosial control seperti wartawan dan LSM. Hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi kesimpang siuran atau salahan informasi yang diterima. Karena tugas wartawan adalah pencari berita, juga sebagai pemberi atau penyampai informasi kepada masyarakat terkait tentang program-program pemerintah yang akan atau sedang di laksanakan. Contohnya, dalam bidang pendidikan, terkait pelaksanaan rehabilitasi gedung sekolah. Namun, yang terjadi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten, seorang kepala sekolah yakni Kepala SMPN 2 Warunggunung Kabupaten Lebak, Iden Kusnaya, saat di datangi wartawan Multatuli News dan seorang wartawan Koran mingguan terbitan Jakarta, terkesan acuh dan cuek dalam penyambutannya, Padahal, kedatangan wartawan tersebut untuk melakukan konfirmasi terkait pelaksanan rehab gedung yang sedang dilaksanakan oleh sekolah itu. Namun, pihak kepala sekolah itu terkesan tak peduli dan sengaja membiarkan wartawan untuk menunggunya dengan alasan mau makan pagi atau sarapan. “Silahkan duduk, saya mau sarapan dulu” cetus Iden kepada kedua wartawan itu. Namun, sampai di tunggu hampir setengah jam lamanya kepala sekolah tersebut tak kunjung menghampiri atau tidak duduk satu meja dengan wartawan, dengan alasan lain ada kesibukan, Padahal, alangkah baiknya jika kepala sekolah tersebut memberikan waktu untuk berbincang-bincang dengan wartawan dalam satu meja. Melihat sikap kepala SMPN 2 Warunggunung yang kurang bersahabat, sok sibuk layaknya tidak mau dikomfirmasi, Maka, kedua wartawan itu ijin untuk berpamitan pulang. Menyikapi masalah itu, Wakil Ketua PWI Kabupaten Lebak, H. Ahya mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh Iden Kusnaya selaku pejabat kepala SMPN 2 Warunggunung kurang baik dan kurang pantas dilakukan. Sebab, sebagai kepala sekolah, lanjut H. Ahya, seharusnya dapat memberikan contoh baik, karena dia (Iden –red) berasal dari seorang pendidik. “Apa yang dilakukan pak Iden terhadap kedua wartawan itu kurang pantas. Itu sama saja melecehkan profesi wartawan. Dia (Iden –red) itu seorang pendidik, gimana hasilnya siswa lulusan sekolah tersebut, kalau kepala sekolah nya saja bersikap dan bertingkah kurang baik secara etika,” tegas H. Ahya kepada Multatuli News belum lama ini. H. Ahya berharap Dinas Pedidikan Kabupaten Lebak, dapat segera memberi teguran atau sanksi kepada kepala sekolah tersebut. Karena menurut, H. Ahya, bila hal itu dibiarkan, maka akan merusak citra dunia pendidikan di Kabupaten Lebak. Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Dikmen Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, H. Asep Komar, saat ditemui Multatuli News dikantornya mengatakan, terkait kejadian di SMPN 2 Warunggunung, pihaknya amat menyayangkan kejadian tersebut. Masih katanya, terkait masalah itu, pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap Iden Kusnaya, selaku Kepala SPMN 2 Warungguung. Menurut, seharusnya kepala sekolah itu harus menerima dengan baik dan terbuka terhadap kedatangan wartawan atau LSM. Hal itu sangat perlu dilakukan agar terjain kemitraan yang baik dan menciptakan suasana yang kondusif. “Agar tercipta suasana kondusif dan terjalin kemitraan yang baik dan harmonis. Pada setiap kesempatan rapat dinas, saya sering mengingatkan kepada kepala SMP maupun SMA untuk bersikap baik dan terbuka atas kedatangan para mitra kerja, seperti wartawan dan LSM,” kata H. Asep Komar. AJAT

SMPN 8 Rangkasbitung Raih Prestasi

Kepala SMPN 8 Rangkasbitung Kabupaten Lebak, yang berlokasi di Desa Kolelet sekitar 5 kilometer dari kota Rangkasbitung kini tambah semakin maju diberbagai kegiatan dibidang pendidikan. Terbukti, tidak sedikit siswa di sekolah tersebut meraih juara dalam berbagai perlombaan. Kepala SMPN 8 Rangkasbitung, Hj, Beti Sugihati saat ditemui Multatuli News diruang kerjanya belum lama ini mengatakan, pada kegiatan O2SN, SMPN 8 Rangkasbitung tampil sebagai juara tingkat Kabupaten Lebak pada lomba Catur dan meraih juara 2 tingkat Provinsi Banten. Baru-baru ini, lanjut Hj, Beti, salah seorang siswi SMPN 8 Rangkasbitung, Mita, tampil sebagai peserta lomba pelajaran Fisika tingkat Provinsi Banten mewakili Kabupaten Lebak. Dijelaskan, Hj, Beti Sugihati, jumlah guru yang ada sebanyak 29 orang, terdiri dari 21(PNS) dan 8 (non PNS). Sedangkan, jumlah siswa keselurahan mencapai 631 siswa, 208 siswa diantaranya berhasil lulus 100% pada UN tahun ini. “Alhamdulillah, seluruh siswa SMPN 8 Rangkasbitung, peserta UN tahun ini, lulus 100% sebanyak 208 siswa,” kata Hj. Beti. Masih katanya, bangunan SMPN 8 Rangkasbitung dibangun diatas tanah seluas 6700 M2, dengan jumlah bangunan sebanyak 18 ruang terdiri dare 15 ruang belajar dan 3 ruang digunakan untuk kepentingan lain. Dari jumlah ruang yang ada, lanjutnya, 6 ruang kelas diantaranya, kondisinya sudah mulai rusak, walaupun masih dapat digunakan. Lain lagi dengan ruang TIK yang kondisi bangunannya sangat memprihatinkan (rusak berat –red). “Mudah-mudah sesuai dengan surat laporan tertulis yang disampaikan ke dinas terkait, dalam waktu dekat lagi SMPN 8 Rangkasbitung akan diperbaiki,” ujar Hj. Beti yang baru menjabat 1 bulan di sekolah itu. Sementara itu, Mita, siswa SMPN 8 Rangkasbitung peserta lomba pelajaran Fisika wakil dari Kabupaten Lebak meminta do’anya kepada semua pihak, agar pada lomba pelajaran fisika tingkat Provinsi Banten meraih prestasi dan dapat ikut ke tingkat Nasional. AJAT

SMPN 2 Rangkasbitung Jadi SKM

Dengan keberhasilan diberbagai kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, SMPN 2 Rangkasbitung dijadikan sebagai Sekolah Kreteria Mutu (SKM) di Kabupaten Lebak. Kepala SMPN 2 Rangkasbitung, H. Tito Susanto, M.Pd saat ditemui Multatuli News, penerimaan siswa baru akan dibuka tanggal 18 Juni hingga 23 Juni 2012. Dijelaskan, bagi para calon siswa baru agar membawa atau menyerahkan sebagai persyaratan diantaranya, kartu peserta ujian SD asli (keterangan mengikuti UN), daftar nilai UASBN, fotocopy ijasah SD/MI yang sudah dilegalisir, fotocopy raport SD kelas IV, V dan VI, berusia 18 tahun, menyerahkan pas photo dan porto polio prestasi siswa (jika ada). “Daya tampung menerima siswa baru sebanyak 8 kelas dengan jumlah murid 288 siswa baru dan bila melebihi jumlah kouta akan diadakan tes,” ungkap H. Tito yang juga sebagai Ketua MKKS Kabupaten Lebak dan juga sebagai wakil Ketua AKSI Provinsi Banten. AJAT

65 Poktan Warunggunung Terima Program SL-PTT

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian meluncurkan progam Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Program ini diharapkan mampu dimanfaatkan sebagai ajang pembelajaran bagi petani-petani di lapang. SL-PTT pada dasarnya bertujuan untuk melatih petani bekerja sambil belajar dan diharapkan petani yang terlibat pada kegiatan SL-PTT dapat mengembangkan model pendekatan PTT kepada petani lain diwilayahnya. Di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, tahun ini sebanyak 65 kelompok tani (poktan) melaksanakan program SL-PTT. Hal itu dikatakan PLH Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Kecamatan Warunggunung, Imam Maulana. Dikatakan Imam, SL-PTT di Kecamatan Warunggunung akan dilaksanakan oleh 65 poktan yang tersebar di 12 desa se Kecamatan Warunggunung. Untuk pengembangan Padi Non Hibrida akan dilaksanakan oleh 58 poktan. Namun, untuk musim tanam sekarang akan dilaksanakan oleh 55 poktan dan 3 poktan lagi akan melaksanakannya pada musim tanam pada bulan September 2012 nanti. Sedangkan untuk pengembangan kedelai akan dilaksanakan oleh 7 poktan. Pada kegiatan program SL-PTT pengembangan padi non hidrida, lanjut Imam, satu kelompok tani dibantu oleh pemerintah berupa benih padi sebanyak 625 Kilogram (kg) untuk 25 hektar areal persawahan binaannya. Sedangkan untuk SL-PTT pengembangan Kedelai, lanjut Imam lagi, pemerintah membantu per kolompok tani berupa bibit kedelai sebanyak 400 Kg untuk luas areal 10 hektare. “Dari 25 hektar areal persawahan yang digunakan pada kegiatan program SL-PTT pengembangan padi non hibrida, satu hektare akan dijadikaan laboratarium (lab) lapangan,” kata Imam pada Multatuli News diruang kerjanya belum lama ini . Masih kata Imam, pihaknya menginginkan di Kecamatan Warunggunung memiliki daerah (desa) sebagai sentra kedelai. Untuk itu, pelaksanaan kegiatan program SL-PTT dalam pengembangan Kedelai yang dilaksanakan oleh 7 kelompok tani (poktan) itu, difokuskan pelaksanaan kegiatannya di dua desa yakni, Desa Jayabaya dan Desa Padasuka. “Untuk Kedelai difokuskan di dua desa yakni Desa Jagabaya dan Desa Padasuka. Kami berharap dan berkeinginan dua desa tersebut menjadi sentra kedelai,” ucap Imam. Pihaknya juga berharap, dengan adanya program SL-PTT, Kecamatan Warunggunung dapat turut andil mewujudkan dalam tercapainya target swa sembada pangan yang berkelanjutan. AJAT