Selasa, 31 Juli 2012

Hendra Slamet Rijadi, Manager PLN Areal Banten Selatan Yang Baru

Manager PLN Areal Banten Selatan belum lama ini diserahterimakan dari Abdul Muklis kepada penggantinya Hendra Slamet Rijadi. Manager PLN Areal Banten Selatan yang baru, Hendra Slamet Rijadi, saat ditemui Multatuli News diruang kerjanya belum lama ini mengatakan, alih tugas merupakan hal biasa, sebagai penyegaran dalam mengemban tugas. “Dalam menjalan tugas, saya selalu siap ditempatkan dimana saja,” tega
snya. Hendra Slamet Rijadi, asal kelahiran Jawa Timur, 5 Januari 1968, sebelumnya menjabat sebagai Manager PLN Areal Indragiri Hulu yang meliputi 3 Kabupaten. Selanjutnya, Hendra mendapat alih tugas lagi, selaku Manager PLN Areal Tanjung Pinang yang meliputi 7 Kabupaten. Dengan kedisiplinan yang dimiliki dan rasa tanggungjawab yang tinggi dalam menjalankan tugas. Kini, Hendra Slamet Rijadi mendapat tugas baru sebagai Manager PLN Area Banten Selatan. Dijelaskan Hendra, PLN Area Banten Selatan memiliki tunggakan yang sangat tinggi maka, langkah awal akan berupaya bekerja untuk menurunkan sasat atau looses. “Menurunkan COP (tunggakan) dengan cara memberikan penjelasan dengan baik terhadap pelanggan/konsumen listrik yang memiliki tunggakan agar dapat melunasi tunggakannya.” Jelasnya. AJAT

Kepolisian Sektor Warunggunung meriahkan HUT Bhayangkara Ke 66


Dalam rangka menyambut Hari ulah tahun Bhayangkara ke 66, Kepolisian Sektor (Polsek) Warunggunung menyelenggarakan berbagai kegiatan olahraga dan kesenian. Kapolsek Warunggunung, Kompol Irwansyah, SH. MH, saat ditemui Multatuli News dikantornya belum lama ini mengatakan, beberapa pertandingan olahraga dalam rangka memeriahkan HUT Bhayangkara ke 66, antara lain sepakbola dan sepeda santai.
Menurutnya, pertandingan sepakbola di ikuti 10 kesebelasan dan 12 desa yang ada di wilayah hukum Polsek Warunggunung. pertandingan sepak bola yang dimulai sejak tanggal 16 Juni hingga 30 Juni 2012. Dalam Final pada sepak bola tersebut yakni tim sepak bola dari Desa Warunggunung menghadapi tim sepak bola dari Desa Selaraja dan tampil sebagai Juara Tim sepak bola dari Desa Selaraja. 
Masih katanya, pada acara menyambut HUT Bhayangkara ke 66, ratusan peserta sepeda santai berkumpul di depan kediaman Bupati Lebak lalu bergerak menuju Pasar Sampay sepanjang 3 kilometer (KM) dan kembali ke panggunung kehormatan yang lokasinya di lapangan belakang Polsek Warunggunung.
Kegiatan sepeda santai tersebut dibuka langsung oleh Ibu Bupati Lebak, Nila Sadri Jayabaya. Dalam sambutannya mengatakan, kegiatan sepeda santai sangat baik dan bermanfaat bagi kesehatan.
“Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke 66, Polsek Warunggunung terbukti dekat dengan masyarakat, hal ini bisa dilihat dari banyaknya peserta yang ikut lomba sepeda santai. Dan Saya ucapkan terimaksih kepada panitia atas dilaksanakannya sepeda santai ini,” kata Nila Sadri Jababaya. 
Sementara itu, panitia sepeda santai, Iden Kusnaya kepada Multatuli News mengatakan, kegiatan sepeda santai diikuti ratusan peserta terdiri dari Muspika Warunggunung, dari sejumlah UPT se Kecamatan Warunggunung.
AJAT

Kamis, 19 Juli 2012

Pemkab Lebak Siap Sukseskan Program P2KP

Pemerintah menggulirkan program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah hunian penduduk. 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, berharap dengan digulirkannya program P2KP itu diharapkan lahan pekarangan rumah penduduk dapat produktif dan dimanfaatkan dengan aneka tanaman yang berguna dan bermanfaat. 
“Guna menyukseskan program P2KP ini, kami telah menunjuk 20 pendamping penyuluh lapangan guna membantu kelompok tani wanita guna mendukung program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) tersebut. Kami akan memberdayakan tani wanita dalam memenuhi program penganekaragaman konsumsi pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah,” ujar Dede, belum lama ini. 
Dede menegaskan, ke-20 pendamping penyuluh diminta bekerja keras untuk memotivasi kelompok-kelompok tani wanita guna menyukseskan program yang dilaksanakan. 
“Kami minta tenaga pendamping benar-benar bisa membantu kelompok tani wanita guna mendukung program P2KP. Saya optimistis program P2KP di Lebak berhasil untuk memenuhi ketersediaan penganekaragaman pangan," ujarnya. 
Ditambahkan, saat ini, jumlah kelompok tani wanita yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) cukup banyak di pedesaan. Bahkan, kelompok tani itu sudah mampu mengembangkan budi daya tanaman sayur-sayuran dan tanaman obat. 
“Dengan program P2KP ini diharapkan kelompok tani wanita bisa memenuhi penganekaragaman pangan dengan pemanfaatan pekarangan. Program ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan ekonomi keluarga,” katanya. 
Sementara itu, sejumlah pendamping mengaku setelah mengikuti sosialisasi program P2KP akan menjalin kerja sama dengan PKK desa dan kecamatan. Sebab, kelompok tani wanita di Lebak cukup banyak mengembangkan jenis tanaman pangan maupun umbian dan tanaman obat. 
"Kami akan memberikan pengetahuan tentang bagaimana tanaman yang baik juga bisa mengantisipasi hama dan penyakit tanaman," kata Nurdin, seorang tenaga pendamping Dinas Pertanian Kabupaten Lebak.
 AJAT

Bazda Lebak Gali Sumber Dana Lain

Pasca dihentikannya infaq dari Kamar dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lebak, Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Lebak akan berupaya menggali sumber dana lain, diantaranya BUMN dan Bank yang ada di Kabupaten Lebak. Hal itu dikatakan Ketua Bazda Kabupaten Lebak, Amir Hamzah ketika menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III dan Rakorda III Bazda Kabupaten Lebak di Grand Room Hotel Mutiara Rangkasbitung, (18/7).
Dikatakan Amir, saat ini Bazda Kabupaten Lebak memiliki saldo Rp5,9 miliar, termasuk sisa saldo tahun 2011 sebesar Rp3,9 miliar. Masih katanya, penerimaan infak terbesar tahun 2012 berasal dari pengusaha sebesar Rp1,035 miliar. 
Sementara penerimaan lainnya yaitu infak shodaqoh UPZ, dinas, intansi, badan dan perorangan sebesar Rp47, 1 juta. Sedangkan dari zakat profesi UPZ, dinas, intansi, badan dan perorangan Rp523,060 juta, dan zakat mal sebesar Rp4,6 juta. 
Pemasukan dari fidyah dan lain-lain tahun selama 2012 ini kata Amir, berasal dari bagi hasil usaha penempatan dana, yaitu dari Bank Jabar Banten Rp15,5 juta, Bank Syariah Mandiri Rp115 ribu, Bank Rakyat Indonesia Rp1,038 juta, Bank Mega Syariah Rp8,5 juta, Bank Syariah Mandiri Rp450 ribu, bagi hasil Alfamart Rp72,6 juta dan pengembalian modal bergulir per Januari sampai 30 Juni 2012 sebesar Rp215, 2 juta. 
“Alhamdulillah hingga semester pertama saat ini, Bazda memiliki saldo Rp5.916.378.339,” ujar Amir. 
Terkait dengan pernyataan Ketua Kadin Lebak yang akan menghentikan infaknya ke Bazda, Amir mengaku pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, sebab itu hak pengusaha. Namun demikian lanjut Amir, Bazda tetap akan melaksanakan program-program kerja yang telah dijadwalkan, meski dengan infak dari Kadin dihentikan. Dia mengaku, dihentikannya infak dari Kadin, maka Bazda diperkirakan akan kehilangan pemasukan dana sekitar Rp2 miliar. 
“Insya Allah kita juga akan membuat klinik, rumah sehat dan pembuatan waralaba Alfa Bazda serta program lain yang sifatnya sosial,” kata Amir Hamzah. 
 AJAT

Rabu, 11 Juli 2012

PNPM -MP Kecamatan Warunggunung Tersebar di 12 Desa

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP)) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah pedesaan. Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air. Dalam pelaksanaannya, program ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah pedesaan. Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada tahun 2012 mendapatkan alokasi dana PNPM-MP sebesar Rp. 3 Milyar. Hal itu dikatakan Ketua Unit Pengelola Keuangan (UPK) Kecamatan Warunggunung, Nur Susyanto didampingi Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Sukarendah, Anshorie Putra Pamungkas. Dari dana sebesar Rp. 3 Milyar tersebut, lanjut Anto (panggilan akrab Nur Susyanto –red), kurang dari 25% nya digunakan untuk kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan sisanya digunakan untuk kegiatan pembangunan infrastruktur (fisik) yang dilaksanakan atau tersebar di 12 desa yang berada di Kecamatan Warunggunung. “Sebanyak 33 kelompok SPP yang tersebar 12 desa di Kecamatan warunggunung menerima alokasi dana SPP dari PNPM-MP tahun 2012,” kata Anto kepada Multatuli News dikantornya (11/7). Untuk kegiatan pembangunan (infrastruktur) PNPM –MP di Kecamatan Warunggunung, lanjut Anto lagi, juga dilaksanakan di 12 desa. Pelaksanaan pembangunan tersebut diantaranya, membangun Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Pengerasan jalan, Irigrasi dan Sarana Air Bersuh (SAB). “Kegiatan di PNPM-MP memiliki tujuan baik yakni berupaya meningkatkan tarap hidup dan ekonomi masyarakat desa agar tercapainya masyarakat adil dan makmur. Untuk itu, masyarakat desa harus lebih serius mendukung dalam pelaksanaanya. Karena, hasil dan manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat itu sendiri,” kata Anto. Sementara itu ditempat yang sama, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Sukarendah Kecamatan Warunggunung, Anshorie Putra Pamungkas kepada Multatuli News mengatakan, untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan (fisik) PNPM-MP tahun 2012, Desa Sukarendah mendapat alokasi dana sebesar Rp. 192 juta lebih. Dana tersebut digunakan untuk merehabilitasi 3 gedung Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) plus membangun satu lokal ruang guru di Kampung Cipasung Desa Sukarendan dan membangun Ruang Kelas Baru (RKB) 2 lokal MDA di Kampung Sabrang Desa Sukarendah. Masih kata Anshorie, untuk alokasi dan SPP pada PNPM-MP tahun ini, Desa Sukarendah mendapatkan dana sebesar Rp. 20 juta untuk 4 kelompok dengan masing-masing kelompok mendapatkan Rp. 5 juta. Menurut Ansorie, saat ini kebutuhan masyarakat desa semakin meningkat dan kompleks. Untuk itu, kedepan diharapkan pemerintah dapat menambahkan jumlah alokasi dana, agar kebutuhan masyarakat di desa dapat terpenuhi. “Saya berharap kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan, menjaga dan memelihara bangunan yang sudah dibangun. Serta bagi anggota kelompok yang menerima dana SPP, harus mematuhi ketentuan yang harus dibayar sebelum jatuh tempo sesuai kesepakatan. Karena, ini semua demi kemajuan bersama,” kata Anshorie. AJAT