Rabu, 20 Juni 2012

Kepala SMPN 2 Warunggunung Alergi Terhadap Wartawan

Seyogyanya seorang pejabat baik pejabat struktural maupun pejabat fungsional di suatu instansi, seharusnya dapat menjalin hubungan baik atau dapat menjadi mitra kerja yang baik dengan cara memberikan informasi secara terbuka (transfaran –red) kepada pihak luar atau sosial control seperti wartawan dan LSM. Hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi kesimpang siuran atau salahan informasi yang diterima. Karena tugas wartawan adalah pencari berita, juga sebagai pemberi atau penyampai informasi kepada masyarakat terkait tentang program-program pemerintah yang akan atau sedang di laksanakan. Contohnya, dalam bidang pendidikan, terkait pelaksanaan rehabilitasi gedung sekolah. Namun, yang terjadi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten, seorang kepala sekolah yakni Kepala SMPN 2 Warunggunung Kabupaten Lebak, Iden Kusnaya, saat di datangi wartawan Multatuli News dan seorang wartawan Koran mingguan terbitan Jakarta, terkesan acuh dan cuek dalam penyambutannya, Padahal, kedatangan wartawan tersebut untuk melakukan konfirmasi terkait pelaksanan rehab gedung yang sedang dilaksanakan oleh sekolah itu. Namun, pihak kepala sekolah itu terkesan tak peduli dan sengaja membiarkan wartawan untuk menunggunya dengan alasan mau makan pagi atau sarapan. “Silahkan duduk, saya mau sarapan dulu” cetus Iden kepada kedua wartawan itu. Namun, sampai di tunggu hampir setengah jam lamanya kepala sekolah tersebut tak kunjung menghampiri atau tidak duduk satu meja dengan wartawan, dengan alasan lain ada kesibukan, Padahal, alangkah baiknya jika kepala sekolah tersebut memberikan waktu untuk berbincang-bincang dengan wartawan dalam satu meja. Melihat sikap kepala SMPN 2 Warunggunung yang kurang bersahabat, sok sibuk layaknya tidak mau dikomfirmasi, Maka, kedua wartawan itu ijin untuk berpamitan pulang. Menyikapi masalah itu, Wakil Ketua PWI Kabupaten Lebak, H. Ahya mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh Iden Kusnaya selaku pejabat kepala SMPN 2 Warunggunung kurang baik dan kurang pantas dilakukan. Sebab, sebagai kepala sekolah, lanjut H. Ahya, seharusnya dapat memberikan contoh baik, karena dia (Iden –red) berasal dari seorang pendidik. “Apa yang dilakukan pak Iden terhadap kedua wartawan itu kurang pantas. Itu sama saja melecehkan profesi wartawan. Dia (Iden –red) itu seorang pendidik, gimana hasilnya siswa lulusan sekolah tersebut, kalau kepala sekolah nya saja bersikap dan bertingkah kurang baik secara etika,” tegas H. Ahya kepada Multatuli News belum lama ini. H. Ahya berharap Dinas Pedidikan Kabupaten Lebak, dapat segera memberi teguran atau sanksi kepada kepala sekolah tersebut. Karena menurut, H. Ahya, bila hal itu dibiarkan, maka akan merusak citra dunia pendidikan di Kabupaten Lebak. Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Dikmen Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, H. Asep Komar, saat ditemui Multatuli News dikantornya mengatakan, terkait kejadian di SMPN 2 Warunggunung, pihaknya amat menyayangkan kejadian tersebut. Masih katanya, terkait masalah itu, pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap Iden Kusnaya, selaku Kepala SPMN 2 Warungguung. Menurut, seharusnya kepala sekolah itu harus menerima dengan baik dan terbuka terhadap kedatangan wartawan atau LSM. Hal itu sangat perlu dilakukan agar terjain kemitraan yang baik dan menciptakan suasana yang kondusif. “Agar tercipta suasana kondusif dan terjalin kemitraan yang baik dan harmonis. Pada setiap kesempatan rapat dinas, saya sering mengingatkan kepada kepala SMP maupun SMA untuk bersikap baik dan terbuka atas kedatangan para mitra kerja, seperti wartawan dan LSM,” kata H. Asep Komar. AJAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar