Selasa, 11 Agustus 2009

Terjadi Di SDN 1 Tamanjaya Pelaksanaan DAK SD Tahun 2008 Meninggalkan Masalah

Amat disayangkan sekali, program pemerintah yang memiliki tujuan dan manfaat yang baik dan benar. Namun, pada praktek dilapangan ternyata dikotori oleh tangan-tangan atau oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang hanya memikirkan keuntungan uang semata.

Dari pantauan MN dilapangan, permasalahan itu terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tamanjaya Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak. Di sekolah tersebut, pada tahun 2008 lalu menerima anggaran DAK SD sebesar Rp. 320 juta. Dari anggaran DAK tersebut, sebesar Rp. 120 juta dipergunakan untuk fisik, merehabilitasi gedung (3 ruang –red) sekolah dan sisanya digunakan untuk non fisik. Diakhir perjalanan kegiatan fisik merehabilitasi gedung sekolah tersebut, ternyata hingga sekarang ada beberapa item di RAB nya belum dapat terpenuhi diantarannya, belum dipasangnya Lis internit di 3 ruang, tidak ada penerangan di 3 ruang, air bersih tidak ada dan kondisi ruangan WC yang belum terselesaikan.

Ketika dikonfirmasi Kepala SDN 1 Tamanjaya, Suryaman yang didamping salah seorang guru, Uju Rojudin, yang pada tahun 2008 lalu menjabat sebagai bendahara pada kegiatan DAK SD 2008. mengatakan, pelaksanaan DAK SD tahun 2008 lalu, dilaksanakan bukan oleh dirinya, melainkan dilaksanakan oleh kepala sekolah sebelumnya (mantan) yaitu, Buwang yang kini telah mutasi menjadi Kepala SDN Cikulur.

“DAK SD tahun 2008 di SDN 1 Tamanjaya bukan saya pelaksananya, melainkan saudara Buwang yang telah mutasi, kini menjabat kepala SDN Cikulur,” tegas Suryaman pada MN dikantornya (8/8).

Diakui Suryaman, di SD yang dipimpinya sekarang banyak mengalami kekurangan pada pelaksanaan DAK SD tahun 2008 lalu. Hal itu berdampak pada meningkatan mutu dan pelayanan pendidikan yang kurang maksimal disekolahnya.

Pihaknya amat menyayangkan atas tindakan Buwang (mantan Kepala SDN 1 Tamanjaya) yang tidak bisa memenuhi kekurangan pelaksanaan pekerjaannya, padahal dana pemeliharaan 5% DAK SD 2008 tersebut telah lama dicairkan.

Dengan tidak dipenuhinya beberapa item di RAB DAK SD tersebut dan telah terserapnya dana keseluruhan, maka kuat dugaan mantan Kepala SDN 1 Tamanjaya, Buwang tidak ada niat baik untuk menyelesaikannya dan diduga dana terakhir (dana pemeliharaan) sebesar 5% yang telah diambilnya digelapkan atau digunakan untuk kepentingan pribadi.

Sementara itu, Uju Rojudin, bendahara kegiatan DAK SD 2008 SDN 1 Tamanjaya ketika dikonfirmasi MN mengatakan, dalam pencairan dana pemeliharaan sebesar 5% tersebut, dirinya tidak mengetahui dan tidak pernah diajak bicara oleh saudara Buwang. Padahalnya menurutnya, dalam setiap pencairan dana kegiatan, seorang bendaraha harus mengetahuinya.

“Dahulu sebelum dana pemeliharan cair, terkait masalah tersebut pernah dimusyawarahkan di sekolah dengan saudara Buwang, bahkan Buwang berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut setelah dana pemeliharaan cair. Namun setelah dana tersebut telah cair, hingga kini saudara Buwang tidak dapat memenuhi janjinya,” kata Uju.

Baik Suryaman dan Uju berharap, saudara Buwang untuk segera menyelesaikan permasalahan yang ditinggalkannya di SDN 1 Tamanjaya. Karena apabila hal tersebut tidak diselesaikan, maka akan berdampak buruk terhadap perkembangan dan kemajuan pelayanan pendidikan di SDN 1 Tamanjaya.

Ketika MN hendak mengklarifikasi permasalahan tersebut, Buwang hingga berita ini diturunkan belum bisa ditemui.


RA. Sudrajat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar