Senin, 31 Agustus 2009

Tidak Jauh Dari Kota Rangkasbitung Kampung Kapunduan Belum Ada Jaringan Listrik


Sejumlah warga Kampung Kapunduan, Desa Sumurbandung Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak meminta kepada pemerintah untuk segera merealisasikan pengadaan jaringan listrik di kampung mereka. Pasalnya, dilihat dari letak georafis kampung tersebut yang tidak begitu jauh dari Ibu Kota Kabupaten Lebak (Rangkasbitung) berjarak kurang lebih 20 kilometer hingga kini belum ada jaringan listrik.

Marsim (40) warga Kampung Kapunduan Desa Sumurbandung Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak mengatakan, sudah lama (bertahun-tahun) warga Kampung Kapunduan berharap adanya jaringan lisrik masuk ke kampungnya. Hal ini, membuat kampung Kapunduan menjadi daerah perkampungan tertinggal dibandingkan dengan kampung-kampung lainnya.
“Jarak kampung kami tidak begitu jauh dari Kota Rangkasbitung kurang lebih berjarak 20 kilometer, tapi kondisi kampung kami sangat tertinggal dengan belum masuknya jaringan listrik,” kata Marsim pada MN dikediamannya (31/8).

Untuk itu, agar terjadinya pemerataan kemajuan pembangunan disegala bidang, lanjut Marsim, warga Kampung Kapunduan berharap sekali kepada pemerintah untuk memperhatikan dan peduli terhadap perkembangan kemajuan Kampung Kapunduan.

Terpisah, Kepala Desa Sumurbanmdung Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Amin Hidayat saat ditemui MN di kediamannya (31/8), mengakui adanya keluhan dari para warga Kampung Kapunduan yang sangat berharap masuknya jaringan listrik ke daerahnya.

Amin menjelaskan, Kampung Kapunduan diibaratkan adalah sebuah pulau diareal persawahan, menuju ke kampung tersebut, melewati hutan dan persawahan. Jumlah penghuni di kampung tersebut sebanyak 31 rumah dengan 40 Kepala Keluarga (KK).
Ditambahkan Amin, bahwa kondisi Kampung Kapunduan terisolir. Hal itu, dibuktikan dengan belum adanya jaringan listrik (tiang-tiang listrik) yang layak dan memadai. Jaringan yang ada saat ini, mengambil dari kampung tetangga dengan tiang-tiang seadanya dari batang-batang bambu atau pepohonan. Panjang jarak dari tiang listrik terdekat kira-kira 2 kilometer.

Selain itu, jalan menuju kampung tersebut kondisinya masih tanah merah, sehingga apabila musim hujan tiba akan sulit dilalui baik oleh kendaraan roda dua (motor) maupun roda empat (mobil) karena licin bercampur tanah merah.

“Sungguh ironis melihat kondisi kampung Kapunduan, selain belum adanya jaringan listrik juga kondisi jalan yang sangat kurang mendukung, apalagi musim hujan, sulit sekali dilalui kendaraan karena jalan licin bercampur tanah merah,” kata Amin.

Untuk itu, karena semua ini merupakan kewajiban dan tangungjawab bersama, pihaknya berharap kepada pemerintah baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab Lebak), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten maupun Pemerintah Pusat untuk peduli dan turut serta membangun Kampung Kapunduan agar tercapainya suatu pemerataan dalam pembangunan desa, sehingga keberadaan warga di Kampung Kapunduan sama dengan warga-warga kampung lainnya yaitu dapat dengan leluasa melakukan aktivitas tanpa adanya hambatan, yang pada akhirnya akan mendongkrak aspek perekonomi dan pendapatan warga di kampung tersebut.

RA.Sudrajat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar